Minggu, 20 Juli 2014

1 -10-2013

Perintah Sebagai makhluk yang kuciptakan yang paling sempurna daripada makhluk ciptaanku yang lain. Tapia pa yang kau lakukan kepadaku, sangat menyakitkan hatiku. Kau tak pantas kuanggap sebagai umatku. Pantasnya kau kusebut iblis atau binatang. Kau tak tahu siapakah Aku ini. Akulah Nabimu Muhammad alaihi wassalam yang telah kau korbankan, kau sakiti kau lukaidengan cara keji. Begitulah kau umatku, sifatmu seperti binatang kelak engkau akan menjadi binatang , kau menyerupai manusia tapi jiwamu binatang. Sudah kuperingati dan kuperingatkan kepad kalian semua tapi apa yang kau lakukan kepadaku, engkau akan menderita 7x keturunan. Camkan wahai umatku,itulah bagi umatku yang tak mempercayai Aku sebagai Nabimu. Aku memang marah kepada umatku yang tak bisa kuajak kembali kejalanku. Engkau akan tahu betapa mengerikan malapetaka atau bencana yang akan tiba. Karena itu ulahmu sendiri.Kau membiarkan saudaramu berbuat keji makanya engkau akan menerina impas atau akibat-akibat perbuatannya. Itu terserah dirimu ,kau sudah tahu betapa mengerikan bila semua ciptaanya keluar dari mulut bumi. Kau akan tahu apa yang akan terjadi pada dunia ini. Apakah engkau tak sadar wahai umatku, bahwa akibat perbuatanmu bencana atau malapetaka sudah dekat , mendekati kiamat karena kau tak mau berkorban untukku. Kau mementingkan dirimu sendiri serta nafsu-nafsumu yang kau dahulukan daripada keimananmu kepadaku. Pantas kau menerima hukuman dunia dan itu hukuman mati buatmu. Tak ada waktu untuk minta maaf padaku, Karena Aku tahu kau susah kuajak dan sadar dijalan kebenaran, pantasnya kau dijalan kematian itu terserah dirimu , kalian semua, karena engkau yang akan menanggung akibat semua. Wahai umatku Camkanlah kata-kataku ini karena ini perintahku kepada seluruh umatku, kau buta dan tuli, karena engkau dibutakan mata dan telingamu. Dari Muhammad SAW Pengumuman Wahai umat ciptaanku Kapan engkau akan sadar padahal malapetaka ada didepan mata kalian. Kau menginginkan bencana besar, semua itu akibat kesombonganmu, kau tak melihat tinginya langit dalamnya lautan luasnya samodra. Itulah kesombonganmu wahai umat ciptaanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar